Langsung ke konten utama

Pemanfaatan Teknologi Secara Bijak untuk Indonesia

Pemanfaatan Teknologi Secara Bijak untuk Indonesia

Kehadiran teknologi digital memang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan kontribusi yang begitu besar terhadap perkembangan dunia. Di tengah hiruk-pikuk kehidupan seluruh manusia, teknologi agaknya merupakan suatu kebutuhan vital yang paling tidak bisa untuk ditinggalkan. Globalisasi tanpa disadari sudah memaksa setiap orang berbaur dengan segala macam bentuk teknologi. Nekat menolak teknologi akan sama halnya dengan membuang diri jauh ke masa lalu. Sedangkan tidak malu menyalahgunakannya adalah sikap “membunuh“ diri sendiri. Oleh karena itu sebagai bangsa Indonesia yang tak mau terus-menerus tertinggal, tentu mesti bergerak cepat dan tepat terhadap teknologi. Apalagi teknologi cakupannya kompleks dan nyaris menyentuh segala lini kehidupan, maka tiada alasan bagi semuanya untuk tidak mau dan tidak mampu memanfaatkan teknologi yang ada secara bijak dan maksimal.

Pemanfaatan Teknologi secara bijak untuk Pendidikan Indonesia
Bentuk pemanfaatan teknologi digital sendiri cukup beragam. Dalam dunia pendidikan misalnya, proses belajar-mengajar menjadi lebih praktis, efektif, dan efisien dengan bantuan laptop atau komputer, speaker, microphone, serta LCD proyektor. Model pembelajaran sebelumnya yang mengandalkan kapur dan papan tulis memang efektif, akan tetapi hanya ketika digunakan pada masa silam di mana teknologi belum terlahir. Sedangkan kini, dengan kontribusi teknologi, penyampaian materi pelajaran dapat diatur sedemikian rupa sehingga lebih mengasyikkan, tidak membosankan, dan lebih mudah ditangkap oleh peserta didik. Contohnya model pembelajaran lewat animasi, selain sangat dekat dengan generasi sekarang, animasi juga mampu memberikan contoh atau suatu proses secara lebih mendetail. Dan ini sangat jauh perbandingannya dengan gaya pembelajaran berbasis kapur dan papan tulis. Penyebabnya adalah lantaran tak semua guru lihai dalam menggambar, maka ketika hal itu harus dipaksakan, yang terjadi justru memakan waktu lebih lama dan hasilnya pun jauh dari maksimal. Akhirnya, wajar dan memang seharusnya manakala terdapat pelatihan IT dan verifikasi terhadap guru. Sebab, masalah pendidikan bersangkutan dengan masa depan bangsa Indonesia.

Disamping itu, berbagai jenis ilmu pengetahuan kini juga bukan lagi diibaratkan sebagai sesuatu yang sulit dicari atau mahal harganya. Berkat teknologi, ilmu menjadi lebih mudah diperoleh, bahkan cukup klik atau menekan tombol saja. Sebagai generasi yang melek teknologi, sudah barang tentu wajib hukumnya untuk mengoptimalkan teknologi yang ada, bukan malah sekedar membangga-banggakan hasil karya orang asing atau prestasi-prestasi dari anak bangsa dalam bidang teknologi. Sepatutnyalah kita semua (bangsa Indonesia) mau serta mampu mengikuti jejak mereka, lebih-lebih menyusul lalu berbalik memimpin. Tanpa harus saling menyalahkan, marilah kita tanamkan spirit berlomba-lomba dalam pemanfaatan teknologi secara bijak.
Pemanfaatan blog secara bijak untuk Pendidikan dan Promosi Indonesia
Lalu, dengan cara apa kita dapat bersikap bijak pada teknologi? Bagi yang ahli dalam bidang IT, mungkin bisa membuat software, berinovasi membuat teknologi baru yang mampu membantu kehidupan manusia, membuat animasi atau game edukasi, dan lain sebagainya.

Nah,  untuk yang tidak begitu mahir dalam hal teknologi, ngeblog mungkin langkah yang patut dicoba dan digeluti. Asalkan yang kita lakukan lewat blog masih dalam lingkup positif, ngeblog akan memberikan manfaat positif pula. Beberapa diantaranya ialah bisa menambah teman, berbagi dengan orang lain, dan menghasilkan uang atau meraih prestasi. Dilogika, tak ada manfaatnya juga kan kalau kita memiliki ilmu tapi hanya disimpan tanpa pernah dishare kepada khalayak umum. Maka dari itu, ayo ngeblog bareng-bareng agar ilmu dan pengalaman yang sudah bertahun-tahun kita cari dengan jatuh-bangun dapat memberi manfaat terhadap perkembangan bangsa Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya. Jangan sampai alasan sulit membuat blog menghalangi kita untuk bergerak maju. Banyak penyedia layanan membuat blog yang gratis, seperti blogspot, blogdetik, wordpress, thumlr, dan lainnya. Cukup mendaftar lalu mengelolanya secara aktif dengan baik dan benar. Membuat facebook dan twitter saja bisa, masa` membuat blog tidak bisa. Update status dan ngetwitt berkali-kali dalam sehari saja semangat, masa` berbagi pengetahuan serta pengalaman lewat blog tidak mau.

Menjadi blogger bahkan lebih dari sebatas berbagi ilmu, melainkan juga membuka peluang berprestasi. Mengapa? Sebab kontes atau lomba yang diperuntukkan bagi blogger itu jumlahnya banyak sekali. Walaupun kompetisi yang dimaksud terkadang tidak begitu formal, yang jelas lomba blog (yang biasanya berbentuk writting contest dan SEO competition) akan melatih kita bersaing secara sehat. Penulis sendiri telah membuktikan hal tersebut melalui keikutsertaan pada beberapa lomba blog. Meskipun tidak selalu menjadi pemenang, akan tetapi cukup memotivasi agar menjadi lebih baik lagi. Untuk itu, ditunggu partisipasi seluruh masyarakat Indonesia, terutama kaum muda (yang merupakan gambaran masa depan) untuk berlaku positif pada teknologi dengan menjadi blogger. Sepele memang, namun pengaruhnya besar. Kita belajar, kita menulis, kita mempublikasikan, dan kita gerakkan bangsa Indonesia kepada kemajuan.


Pemanfaatan Teknologi Camera dan Handphone secara bijak untuk Pendidikan dan Promosi Indonesia          Indonesia adalah bangsa yang kaya akan seni, budaya, bahasa, serta kebiasaan atau adat istiadatnya. Dengan berbagai macam keberagaman yang dimiliki, tentu bangsa Kepulauan ini akan menjadi rujukan yang sangat menarik ketika sedang membahas menyangkut warisan dunia. Namun demikian, kesemua itu bisa runtuh begitu saja manakala segala keunikan bangsa Indonesia semakin tidak dikenal dan tidak diapresiasi dari generasi ke generasi berikutnya, serta kurang dilirik oleh dunia. Untuk itulah agaknya kehadiran teknologi mesti dimanfaatkan secara besar-besaran, yang pastinya tidak keluar dari zona positif, yaitu mempromosikan Indonesia. Baik itu kepada generasi bangsa maupun internasional.

          Langkah-langkahnya ialah melalui foto, tulisan, ataupun video. Sebelumnya telah dibahas mengenai blog, yang sangat efisien sebagai media sharing, maka mempromosikan Indonesia via blog pun dapat bahkan mudah dilakukan. Hanya saja, jika sebatas mengandalkan blog, hasilnya tidak bakalan maksimal. Sebab masih banyak sarana dan prasarana lainnya, mulai dari Handphone, kamera, handycam, dan semua yang mampu digunakan untuk mengambil gambar (foto) atau video. Artinya, kita tinggal mengabadikan peristiwa kebudayan dan kesenian Indonesia yang terjadi disekitar dalam bentuk gambar maupun video menggunakan sarana dan prasarana tersebut. Dengan sedikit suntingan serta tambahan beberapa penjelas, lalu menguploadnya ke youtube.com, situs jejaring sosial, dan media online lainnya, bukan mustahil akan dikenal banyak orang. Karena internet cakupannya global, otomatis apa yang kita share melaluinya tidak sekedar dikenal orang Indonesia saja, tetapi juga masyarakat dunia.

            Berangkat dari hal itu, maka menjadi sebuah larangan keras bagi masyarakat Indonesia jika hanya mampu menjadi kosumen di dunia maya. Sebab sikap tersebutlah yang membuat kondisi bangsa seperti terhipnotis oleh budaya luar dan mengesampingkan budaya sendiri. Berbagai film luar negeri yang bersetting di Indonesia sudah barang tentu patut direnungkan. Bagaimana mungkin kita yang berstatus sebagai pemilik justru kurang mau mempromosikan ciri khasnya sendiri, padahal esok hari kita juga yang bakal menuai hasilnya. Film berjudul “The Raid” agaknya juga patut di contoh. Dengan mengandung unsur silat (budaya Indonesia yang kian terabaikan) didalamnya, film ini mampu menembus pasaran film dunia. Adalah kebanggaan tersendiri apabila kedepannya makin banyak film Indonesia yang diproduksi dengan mengangkat budaya dan kesenian asli Indonesia, kemudian masuk jajaran film Box Office. Jangan mulu-mulu membuat film bertemakan percintaan, perselingkuhan, kekerasan, atau semacamnya. Kalau memang hal itu dinilai sulit, kita dapat memulai dengan membuat film pendek, yang tentunya tetap terdapat aspek mempromosikan Indonesia di dalamnya, lalu menguploadnya ke berbagai media di internet. Jangan terus-menerus yang diupload gambar dan video lucu, bentrok, atau kekerasan yang terjadi di Bumi Pertiwi. Bukannya promosi, yang ada malah menyebarkan kejelekan bangsa secara berlebihan.


Pemanfaatan Teknologi Televisi TV secara bijak untuk Pendidikan dan Promosi Indonesia       Seperti dikutip dari Buku Kerja TVE, potensi televisi untuk pendidikan sudah tidak diragukan lagi. Pengalaman dari negara lain, baik negara maju maupun negara berkembang yang memanfaatkan media televisi untuk pendidikan, telah memetik manfaat yang tidak sedikit. Mengingat kondisi geografis Indonesia yang luas dan tersebar (kepulauan), televisi agaknya sarana paling efektif guna penyebaran, peningkatan, dan pemerataan pendidikan. Apalagi kini hampir setiap rumah telah memiliki televisi yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi.

         Televisi Edukasi (TVE) yang pada tanggal 12 november 2004 lalu telah diresmikan oleh Mendiknas, Malik Fajar, merupakan contoh stasiun televisi pendidikan di Indonesia. Dengan program-program yang bersifat santun dan mencerdaskan, TVE sangat cocok dikonsumsi oleh semua kalangan, khususnya anak dan para generasi penerus bangsa. 

  Bila dibandingkan dengan jumlah stasiun televisi yang ada di Indonesia, keberadaan siaran mendidik disadari atau tidak memang masih sangat sedikit. Berdasarkan Info yang diambil dari situs kpi.go.id, terdapat lebih dari 160 program di beberapa stasiun televisi Indonesia yang masuk daftar acara terkena imbauan, peringatan, dan sanksi. 

  Dengan data yang sungguh ironi di atas, maka bukan keanehan jika sekarang makin banyak anak-anak yang cenderung bersikap keras dan negatif. Mulai dari merokok, tawuran, free sex, hingga berbuat curang (baik ketika ulangan ataupun bermain). Mengenai kasus ini, KPI yang notabenenya sebagai badan penyeleksi siaran di televisi tidak bisa dicap begitu saja sebagai Sang dalang, hanya karena tidak dapat menumpas bersih acara negatif. Bagaimanapun semua bersumber dari kesadaran masing-masing individu. Kalau memang pihak stasiun televisi sadar akan betapa pentingnya anak guna mengisi masa depan bangsa, tentu bakal menayangkan program-program yang mendidik.

Komentar

  1. Teknologi sangat menguntungkan kita ya sobb.
    Tanpa teknologi gak mungkin saat ini kita bisa ngeblog kaya ini.

    Nice post sobbb...

    BalasHapus
  2. Mantap sob,tapi kalo kita menengok kebelakang,tidak lama ini ada kasus yang mencuat yaitu tentang kecurangan test SNPTN.Kecurangan dengan teknologi yang sudah sangat canggih,,seharusnya mereka mampu mengaplikasikanya pada hal" yang bermanfaat,bukan untuk kecurangan,..Nice share sob.

    BalasHapus
  3. teknologi memang benar-benar bermanfaat...

    BalasHapus
  4. @LUSTY SAE: Gua kasih jempol dah. Asal ngeblognya secra positif InsyaAllah akibatnya juga positif.

    @Misbahudin: Semua memang kembali pada orangnya, Sob. Seberapa jauh kita sadar bahwa adanya teknologi adalah untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, bukan sebaliknya.

    @dfn7: Apalagi buat orang kayak kita ini, Sob. iya, kan? Mana ada blogger tanpa adanya teknologi.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Pendek (Cerpen) Remaja: Penyesalan

Cerita Pendek (Cerpen) Remaja   Penyesalan Sungguh, akupun juga tak sudi jika disuruh jadi orang miskin. Namun apa boleh buat, semua itu sudah jalan takdirku sejak masih janin dulu. Hidup dirumah kumuh dan kecil dekat Kali Gajahwong telah kujalani. Pekerjaan ayah yang mengangkatku menjadi anaknya pun tidak bisa dibilang banyak menghasilkan uang. Terutama semenjak beliau dipecat dari sebuah perusahaan mobil terkemuka tiga tahun silam, karena dituding sebagai sang provokator perusahaan bangkrut. Padahal kata beliau padaku, itu bukan kesalahannya. Ditengah kepedihan hidup itu, aku masih harus menuntaskan pendidikan dibangku SMA yang tinggal satu tahun lagi. Sadar betul aku, bahwa satu tahun tak bakalan nyaman dan mulus mengalir. Sebab, berdasarkan pelajaran pengalamanku, kerap kali cemooh, cela, gunjingan, dan segalanya yang membuat kesal kuterima dari nyaris semua siswa-siswi disekolah. Mereka memang mengerti benar tentang bagaimana keadaanku. Baju lusut, sepatu bolong,

Cerpen (cerita Pendek) Remaja Indonesia: Pacar Baru

Cerpen (Cerita Pendek) Remaja Indonesia Pacar Baru “Selamat siang Anak-anak.” “Siang, Pak.” “Sudah siap ulangan?” Semua siswa dalam kelas diam seribu bahasa, tak luput juga Nisa, salah seorang siswi yang hingga kini belum tersaingi kecerdasan otak briliannya. Tidak seperti hari-hari biasanya, nampaknya dia siang ini belum siap menghadapi ulangan matematika. Wajahnya yang kurang ceria, dan tak segeranya dia mengambil alat tulis dari tas anti air pemberian ayah sebagai kado ulang tahunnya yang ke 12 dulu itu, sepertinya pertanda bahwa sedang memikirkan sesuatu. Soal ulangan mulai dibagikan. Siswa-siswi mulai keringetan, dan tidak untuk seorang Nisa yang dari tadi justru pasang tampang ngantuk dan malas. Wajar, semalam dia diajak kencan oleh kekasih hatinya hingga jam setengah sepuluh lebih. Belum lama juga sebenarnya Nisa berganti status dengan teman SD-nya itu, baru tiga minggu yang lalu. Entah apa saja yang telah dilakukan pacarnya dalam waktu yan